Pikiran ini sebelumnya tak pernah terlintas di benakku, tidak pernah terbayangkan sebelumnya,,
tapi kali ini ia membuatku bertanya-tanya dan sedikit mengkhawatirkan =D
Padahal ia datang tidak pada waktu yang tepat, saat mencari yang harus segara ditemukan,demi melangsungkan kehidupan... * yg jelas bukan pendamping hidup :D
Hmm...
setelah hampir 6 jam mencari, ternyata pencarian itu belum benar-benar membuahkan hasil..
but i guess it's okey, Innalaha ma'ana :)
dan dalam masa 6 jam itulah pertanyaan itu hinggap di benak,,
ada sebabnya, karna aku melihatnya 2 kali di sepanjang jalan..
apa itu??
PERNIKAHAN ( and please stay to be positive thinking, thank you -_-")
Ya, walimatu ursi...
Saudariku, pernahkah terlintas di benakmu sesekali akan menikah tanpa ibu? =)
hehe.. is it silly, right? but...i don't know..^^"
semua terlintas begitu saja...
awalnya ku berpikir rasanya tidak mungkin, untuk yg satu ini tdk ada keyakinan bisa menghadapinya..
lalu bagaimana? tidak menikah?
"Mungkin" bathinku menjawab ( tentu ini tidak benar!! )
tapi aku lebih memilih tdk ingin melanjutkan pikiran itu. membiarkannya terpikir tetap dlm kata "mungkin" itu..
Namun, ketika sesampainya dirumah dan segera menuju kamar krna begitu lelahnya,
mataku tertuju pada sebuah buku yang tergeletak di tempat tidur..
Buku yang menceritakan sosok yang selalu menjadi inspirasiku..
"Fathimah, Muhammad's Beloved Daughter" ^_^
Hatiku tersentak, rasa lelah tadi pudar.. tapi serasa ada yang mengganjal di hati..
aku meraih buku itu, membukanya perlahan tapi tidak beraturan..
dan akhirnya mataku terhenti pada satu Bab yang menceritakan kisah pernikahan Fathimah Radiyallahu anhu..
kisah ini pernah ku bahas pada salah satu catatanku, tapi ada beberapa kalimat yang ternyata selama ini tertinggal..
yang harusnya kuingat...
"Fathimah pun teringat kepada ibundanya yang terkasih. ia duduk bersandar pada tiang rumah.ia tertunduk malu dan tampak sebagai wanita suci, yang dihiasi kelembutan nurani. mendengar ucapan asma,ia terkenang ibundanya. seandainya masih ada, tentu dialah yang akan menemaninya di malam pengantin ini. ia menangis terisak karena ibundanya telah terbaring di Bukit hajun"
Dan seketika itu juga, aku mengulang pertanyaan tadi
"lalu bagaimana?tidak menikah?"
"Tentu saja menikah, Belajarlah dari fathimah" :)
*hehe, yang merasuki ku kalah dan mungkin lgsg melapor pd tuannya sambil menangis :D
Aku semakin mencintainya, sosok itu benar-benar mengajarkanku bagaimana cara bersabar :)
Trust me ^_^
Semoga Allah selalu melindungi kita darinya (baca: syaitan).. amiin =)
19 september 2010
readmore »»
tapi kali ini ia membuatku bertanya-tanya dan sedikit mengkhawatirkan =D
Padahal ia datang tidak pada waktu yang tepat, saat mencari yang harus segara ditemukan,demi melangsungkan kehidupan... * yg jelas bukan pendamping hidup :D
Hmm...
setelah hampir 6 jam mencari, ternyata pencarian itu belum benar-benar membuahkan hasil..
but i guess it's okey, Innalaha ma'ana :)
dan dalam masa 6 jam itulah pertanyaan itu hinggap di benak,,
ada sebabnya, karna aku melihatnya 2 kali di sepanjang jalan..
apa itu??
PERNIKAHAN ( and please stay to be positive thinking, thank you -_-")
Ya, walimatu ursi...
Saudariku, pernahkah terlintas di benakmu sesekali akan menikah tanpa ibu? =)
hehe.. is it silly, right? but...i don't know..^^"
semua terlintas begitu saja...
awalnya ku berpikir rasanya tidak mungkin, untuk yg satu ini tdk ada keyakinan bisa menghadapinya..
lalu bagaimana? tidak menikah?
"Mungkin" bathinku menjawab ( tentu ini tidak benar!! )
tapi aku lebih memilih tdk ingin melanjutkan pikiran itu. membiarkannya terpikir tetap dlm kata "mungkin" itu..
Namun, ketika sesampainya dirumah dan segera menuju kamar krna begitu lelahnya,
mataku tertuju pada sebuah buku yang tergeletak di tempat tidur..
Buku yang menceritakan sosok yang selalu menjadi inspirasiku..
"Fathimah, Muhammad's Beloved Daughter" ^_^
Hatiku tersentak, rasa lelah tadi pudar.. tapi serasa ada yang mengganjal di hati..
aku meraih buku itu, membukanya perlahan tapi tidak beraturan..
dan akhirnya mataku terhenti pada satu Bab yang menceritakan kisah pernikahan Fathimah Radiyallahu anhu..
kisah ini pernah ku bahas pada salah satu catatanku, tapi ada beberapa kalimat yang ternyata selama ini tertinggal..
yang harusnya kuingat...
"Fathimah pun teringat kepada ibundanya yang terkasih. ia duduk bersandar pada tiang rumah.ia tertunduk malu dan tampak sebagai wanita suci, yang dihiasi kelembutan nurani. mendengar ucapan asma,ia terkenang ibundanya. seandainya masih ada, tentu dialah yang akan menemaninya di malam pengantin ini. ia menangis terisak karena ibundanya telah terbaring di Bukit hajun"
Dan seketika itu juga, aku mengulang pertanyaan tadi
"lalu bagaimana?tidak menikah?"
"Tentu saja menikah, Belajarlah dari fathimah" :)
*hehe, yang merasuki ku kalah dan mungkin lgsg melapor pd tuannya sambil menangis :D
Aku semakin mencintainya, sosok itu benar-benar mengajarkanku bagaimana cara bersabar :)
Trust me ^_^
Semoga Allah selalu melindungi kita darinya (baca: syaitan).. amiin =)
19 september 2010